Kamis, 26 Mei 2016

remaja awal



Nama   : Intan Dwi Arini
NIM     : 15250084
Jurusa  : IKS/C
Tugas   : Review Psikologi pertemuan ke 7

Remaja Awal
Kata ”Remaja”berasal dari bahasa Latin yaitu adolescene yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Secara umum masa anak remaja adalah salah satu fase perkembangan hidup manusia ketika seseorang individu yang belum dewasa dalam umur belasan tahun mencapai kulminasi pertumbuhan jasmaniah dan mental.
Aspek-aspek Perkembangan pada Masa Remaja
1.      Perkembangan Fisik
Dalam perkembangan remaja, perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik.Tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai dengan berkembangnya kapasitas reproduktif dalm perkembangan seksualitas remaja
Hormone-hormon seksual
Dalam perkembangan hormone-hormon seksual remaja, ditandai dengan ciri-ciri yaitu ciri-ciri seks primer dan sekunder.
Ciri-ciri seks pada laki-laki (ciri-ciri Primer):
a.    Kelenjar testis mulai memproduksi cairan mani dan spermatozoa (sel-sel benih).
b.    Terjadi politio 1 (mimpi basah 1, ejakulasi) dengan keluar cairan mani (semen).
c.    Testis mengeluarkan hormone untuk menghasilkan benih-benih reproduksi.
d.    Hormon genadropik yang menyebabkan kematangan tanda-tanda seksual sekunder.
e.    Testosteron menghasilkan spermatozoa
Ciri-ciri seks pada laki-laki (sekunder):
a.    Tumbuh rambut sekunder pada daerah kemaluan, ketiak, kumis, jenggot, simbar pada dada, godek pada pelipis.
b.    Tumbuh kalamenjing (jakun).
c.    Terjadi perubahan suara, membesar dan berat (ngagor-agori).
d.    Setiap tahun mencapai pertumbuhan tinggi badan tingkat maksimal.
Ciri-ciri seks pada perempuan (ciri-ciri Primer):
a.    Ovarium mulai menghasilkan ovum yang matang dank arena tidak dibuahi lalu mati dan keluar pendarahan yang disebut haid pertama (menarche).
b.    Haid terjadi setiap 1 bulan sekali.
c.    Setiap tahunnya mencapai tinggi badan maksimal.

Ciri-ciri seks pada perempuan (ciri-ciri sekunder):
a.       Perubahan payudara menjadi besar.
b.      Tumbuh rambut halus dan lurus gelap di daerah kemaluan, selanjutnya menjadi keriting.
c.       Pinggul membesar.
d.      Sering tumbuh rambut ketiak (rambut sekunder).

Tugas Perkembangan Masa Remaja dan Kesejahteraan Psikologisnya
A.     Adapun nama-nama tugas perkembangan yang tercakup dalam masa remaja adalah:
1.      Mencapai hubungan pergaulan sosial baru yang lebih masak dalam peergroup dan orang-orang dewasa lainnya dalam masyarakat.
2.      Mencapai status dan peranan sosiokultural sebagai pria atau wanita dalam masyarakat.
3.      Pemeliharaan dan penggunaan energi fisik dan rohani secara efektif.
4.      Mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi dengan spesialisasi menurut bakat dan minatnya.
5.      Mempersiapkan diri untuk menjadi warga negara yang baik.
6.      Memilih rencana dan penyelenggaraan hidup berkeluarga sesuai dengan filsafat hidup bangsanya.
7.      Memilih calon suami atau istri secara tepat dan serasi satu sama lain.
8.      Menyumbangkan darma baktinya dalam memajukan, menemukan bentuk kebudayaan baru untuk umat manusia.
B.     Kesejahteraan Psikologis Remaja

Kebutuhan remaja dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1.      Kebutuhan Fisik.
2.      Kebutuhan Psikologis.
Pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial psikologis di masa remaja pada dasarnya merupakan kelanjutan, yang dapat diartikan penyempurnaan. Namun demikian, kebutuhan tersebut dapat dikelompokkan pula ke dalam lima jenis kebutuhan menurut Maslow, diantaranya:
1.      Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan yang mendapat prioritas utama.Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kondisi fisik, yng disebut kebutuhan fisiologis. Contohnya: makan, minum, tempat tinggal, pemuasan seksual, udara segar, istirahat dan sebagainya.
2.      Kebutuhan rasa aman dan tenteram
Kebutuhan rasa aman dan tenteram (safety and security) ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga bersifat psikis.Misalnya terbebas dari gangguan dan ancaman serta permasalahan yang dapat mengganggu ketenangan hidup seseorang.
3.      Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki
Kebutuhan ini (love and belongingness) di aktualisasikan dalam bentuk:
o   Perasaan diterima oleh orang lain.
o   Merasa bahwa dirinya penting.
o   Diikutsertakan dalam kehidupan kelompok.

resume down syndrome



Nama               : Intan Dwi Arini
NIM                 : 15250084
Jurusan              : Ilmu Kesejahteraan Sosial/C
Tugas               : Review Psikologi Pertemuan Ke 6

Down syndrome
Down Syndrom merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi pada manusia.Diperkirakan 20 % anak dengan down syndrom dilahirkan oleh ibu yang berusia diatas 35 tahun. Syndrom down merupakan cacat bawaan yang disebabkan oleh adanya kelebihan kromosom x. Syndrom ini juga disebut Trisomy 21, karena 3 dari 21 kromosom menggantikan yang normal.95 % kasus syndrom down disebabkan oleh kelebihan kromosom.
Anak down syndrome pada umumnya mempunyai kekhasan yang bisa dilihat secara fisik selain dengan pemeriksaan jumlah kromosomnya. Tanda-tanda fisik ini bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai dengan terlihat dengan jelas.

Penyebab syndrome down
Anak dengan Sindrom Down mempunyai jumlah kromosom 21 yang berlebih ( 3 kromosom ) di dalam tubuhnya yang kemudian disebut trisomi 21.
 Adanya kelebihan kromosom menyebabkan perubahan dalam proses normal yang mengatur embriogenesis. Materi genetik yang berlebih tersebut terletak pada bagian lengan bawah dari kromosom 21 dan interaksinya dengan fungsi gen lainnya menghasilkan suatu perubahan homeostasis yang memungkinkan terjadinya penyimpangan perkembangan fisik ( kelainan tulang ), SSP ( penglihatan, pendengaran ) dan kecerdasan yang terbatas.

Pada kebanyakan kasus karena kelebihan kromosom (47 kromosom, normal 46, dan kadang-kadang kelebihan kromosom tersebut berada ditempat yang tidak normal).

Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kelainan kromosom
1. Genetik
Karena menurut hasil penelitian epidemiologi mengatakan adanya peningkatan resiko berulang bila dalam keluarga terdapat anak dengan syndrom down.
2. Radiasi
Ada sebagian besar penelitian bahwa sekitar 30 % ibu yang melahirkan ank dengan syndrom down pernah mengalami radiasi di daerah sebelum terjadi konsepsi.
3. Infeksi Dan Kelainan Kehamilan
4. Autoimun dan Kelainan Endokrin Pada ibu
Terutama autoimun tiroid atau penyakit yang dikaitkan dengan tiroid.
5. Umur Ibu
Apabila umur ibu diatas 35 tahun diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat menyebabkan “non dijunction” pada kromosom. Perubahan endokrin seperti meningkatnya sekresi androgen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron, menurunnya konsentrasi estradiolsistemik, perubahan konsentrasi reseptor hormon danpeningkatan kadar LH dan FSH secara tiba-tiba sebelum dan selam menopause. Selain itu kelainan kehamilan juga berpengaruh.
6.Umur Ayah
Selain itu ada faktor lain seperti gangguan intragametik, organisasi nukleolus, bahan kimia dan frekuensi koitus.

Ibu hamil setelah lewat umur (lebih dari 40 th) kemungkinan melahirkan bayi dengan Down syndrome. Infeksi virus atau keadaan yang mempengaruhi susteim daya tahan tubuh selama ibu hamil.44 % syndrom down hidup sampai 60 tahun dan hanya 14 % hidup sampai 68 tahun.Tingginya angka kejadian penyakit jantung bawaan pada penderita ini yang mengakibatkan 80 % kematian.Meningkatnya resiko terkena leukimia pada syndrom down adalah 15 kali dari populasi normal. Penyakit Alzheimer yang lebih dini akan menurunkan harapan hidup setelah umur 44 tahun.
Anak syndrom down akan mengalami beberapa hal berikut :
1 Gangguan tiroid
2.Gangguan pendengaran akibat infeksi telinga berulang dan otitis serosa
3.Gangguan penglihatan karena adanya perubahan pada lensa dan kornea
4.Usia 30 tahun menderita demensia (hilang ingatan, penurunan kecerdasan danperubahan kepribadian)

Gejala dan ciri-ciri
Ciri-ciri fisik anak down syndrome adalah sebagai berikut :
·         Bentuk kepala yang relatif kecil dengan bagian belakang yang tampak mendatar (peyang)
·         Hidung kecil dan datar (pesek), hal ini mengakibatkan mereka sulit bernapas
·         Mulut yang kecil dengan lidah yang tebal dan pangkal mulut yang cenderung dangkal yang mengakibatkan lidah sering menjulur keluar
·         Bentuk mata yang miring dan tidak punya lipatan di kelopak matanya
·         Letak telinga lebih rendah dengan ukuran telinga yang kecil, hal ini mengakibatkan mudah terserang infeksi telinga
·         Otot yang lemah (hypotomus) ; mengakibatkan pertumbuhan terganggu (terlambat dalam proses berguling, merangkak, berjalan, berlari dan berbicara)
·         Pertumbuhan gigi geligi yang lambat dan tumbuh tak beraturan sehingga menyulitkan pertumbuhan gigi permanen.

Gejala-Gejala :
1. Anak-anak yang menderita kelainan ini umumnya lebih pendek dari anak yang umurnya sebaya.
2. Kepandaiannya lebih rendah dari normal.
3. Lebar tengkorak kepala pendek, mata sipit dan turun, dagu kecil yang mana lidah kelihatan menonjol keluar dan tangan lebar dengan jari-jari pendek.
4. Pada beberapa orang, mempunyai kelaianan jantung bawaan.

Pencegahan dan penanganan  syndrome down
Pencegahan
·         Konseling Genetik maupun amniosentesis pada kehamilan yang dicurigai akan sangat membantu mengurangi angka kejadian Sindrom Down.
·         Dengan Biologi Molekuler, misalnya dengan “ gene targeting “ atau yang dikenal juga sebagai “ homologous recombination “ sebuah gen dapat dinonaktifkan.
·         Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan.
Penanganan
1. Penanganan Secara Medis
a. Pendengarannya : sekitar 70-80 % anak syndrom down terdapat gangguan pendengaran dilakukan tes pendengaran oleh THT sejak dini.
b. Penyakit jantung bawaan
c. Penglihatan : perlu evaluasi sejak dini.
d. Nutrisi : akan terjadi gangguan pertumbuhan pada masa bayi / prasekolah.
e. Kelainan tulang : dislokasi patela, subluksasio pangkal paha / ketidakstabilan atlantoaksial. Bila keadaan terakhir ini sampai menimbulkan medula spinalis atau bila anak memegang kepalanya dalam posisi seperti tortikolit, maka perlu pemeriksaan radiologis untuk memeriksa spina servikalis dan diperlukan konsultasi neurolugis.

2. Pendidikan
a. Intervensi Dini
Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberi lingkunga yang memeadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan untuk latihan motorik kasar dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa. Selain itu agar ankak mampu mandiri sperti berpakaian, makan, belajar, BAB/BAK, mandi,yang akan memberi anak kesempatan.
b. Taman Bermain
Misal dengan peningkatan ketrampilan motorik kasar dan halus melalui bermain dengan temannya, karena anak dapat melakukan interaksi sosial dengan temannya.
c. Pendidikan Khusus (SLB-C)
Anak akan mendapat perasaan tentang identitas personal, harga diri dan kesenangan. Selain itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan dan kemampuan sosial, bekerja dengan baik dan menjali hubungan baik.

3. Penyuluhan Pada Orang Tua
1. Berikan nutrisi yang memadai
a. Lihat kemampuan anak untuk menelan
b. Beri informasi pada orang tua cara yang tepat / benar dalam memberi makanan yang baik
c. Berikan nutrisi yang baik pada anak dengan gizi yang baik
2. Anjurkan orang tua untuk memeriksakan pendengaran dan penglihatan secara rutin
3. Gali pengertian orang tua mengenai syndrom down
a. Beri penjelasan pada orang tua tentang keadaan anaknya
b. Beri informasi pada orang tua tentang perawatan anak dengan syndrom down

4. Motivasi orang tua agar :
a. Memberi kesempatan anak untuk bermain dengan teman sebaya agar anak mudah bersosialisasi
b. Memberi keleluasaan / kebebasan pada anak unutk berekspresi

5. berikan motivasi pada orang tua agar memberi lingkunga yang memadai pada anak
a. Dorong partisipasi orang tua dalam memberi latihan motorik kasar dan halus serta pentunjuk agar anak mampu berbahasa
b. Beri motivasi pada orang tua dalam memberi latihan pada anak dalam aktivitas sehari-hari.