Nama : Intan Dwi Arini
NIM : 15250084
Jurusan : Ilmu Kesejahteraan
Sosial/C
Tugas : Review Psikologi Pertemuan Ke 6
Down syndrome
Down Syndrom
merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi pada
manusia.Diperkirakan 20 % anak dengan down syndrom dilahirkan oleh ibu yang
berusia diatas 35 tahun. Syndrom down merupakan cacat bawaan yang disebabkan oleh adanya
kelebihan
kromosom x. Syndrom ini juga disebut Trisomy 21, karena 3 dari 21 kromosom
menggantikan yang normal.95 % kasus syndrom down disebabkan oleh kelebihan
kromosom.
Anak
down syndrome pada umumnya mempunyai kekhasan yang bisa dilihat secara fisik
selain dengan pemeriksaan jumlah kromosomnya. Tanda-tanda fisik ini bervariasi
mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai dengan terlihat
dengan jelas.
Penyebab
syndrome down
Anak dengan Sindrom Down mempunyai
jumlah kromosom 21 yang berlebih ( 3 kromosom ) di dalam tubuhnya yang kemudian
disebut trisomi 21.
Adanya kelebihan kromosom menyebabkan
perubahan dalam proses normal yang mengatur embriogenesis. Materi genetik yang
berlebih tersebut terletak pada bagian lengan bawah dari kromosom 21 dan
interaksinya dengan fungsi gen lainnya menghasilkan suatu perubahan homeostasis
yang memungkinkan terjadinya penyimpangan perkembangan fisik ( kelainan tulang
), SSP ( penglihatan, pendengaran ) dan kecerdasan yang terbatas.
Pada
kebanyakan kasus karena kelebihan kromosom (47 kromosom, normal 46, dan
kadang-kadang kelebihan kromosom tersebut berada ditempat yang tidak normal).
Faktor-faktor
yang berperan dalam terjadinya kelainan kromosom
1. Genetik
Karena menurut hasil penelitian
epidemiologi mengatakan adanya peningkatan resiko berulang bila dalam keluarga
terdapat anak dengan syndrom down.
2. Radiasi
Ada sebagian besar penelitian bahwa
sekitar 30 % ibu yang melahirkan ank dengan syndrom down pernah mengalami
radiasi di daerah sebelum terjadi konsepsi.
3. Infeksi Dan Kelainan Kehamilan
4. Autoimun dan Kelainan Endokrin
Pada ibu
Terutama autoimun tiroid atau
penyakit yang dikaitkan dengan tiroid.
5. Umur Ibu
Apabila umur ibu diatas 35 tahun
diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat menyebabkan “non
dijunction” pada kromosom. Perubahan endokrin seperti meningkatnya sekresi
androgen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron, menurunnya konsentrasi
estradiolsistemik, perubahan konsentrasi reseptor hormon danpeningkatan kadar
LH dan FSH secara tiba-tiba sebelum dan selam menopause. Selain itu kelainan
kehamilan juga berpengaruh.
6.Umur
Ayah
Selain
itu ada faktor lain seperti gangguan intragametik, organisasi nukleolus, bahan
kimia dan frekuensi koitus.
Ibu
hamil setelah lewat umur (lebih dari 40 th) kemungkinan melahirkan bayi dengan
Down syndrome. Infeksi virus atau keadaan yang mempengaruhi susteim daya tahan
tubuh selama ibu hamil.44 % syndrom down hidup sampai 60 tahun dan hanya 14 %
hidup sampai 68 tahun.Tingginya angka kejadian penyakit jantung bawaan pada
penderita ini yang mengakibatkan 80 % kematian.Meningkatnya resiko terkena
leukimia pada syndrom down adalah 15 kali dari populasi normal. Penyakit
Alzheimer yang lebih dini akan menurunkan harapan hidup setelah umur 44 tahun.
Anak syndrom down akan mengalami
beberapa hal berikut :
1 Gangguan tiroid
2.Gangguan pendengaran akibat
infeksi telinga berulang dan otitis serosa
3.Gangguan penglihatan karena adanya
perubahan pada lensa dan kornea
4.Usia 30 tahun menderita demensia
(hilang ingatan, penurunan kecerdasan danperubahan kepribadian)
Gejala dan ciri-ciri
Ciri-ciri
fisik anak down syndrome adalah sebagai berikut :
·
Bentuk
kepala yang relatif kecil dengan bagian belakang yang tampak mendatar (peyang)
·
Hidung
kecil dan datar (pesek), hal ini mengakibatkan mereka sulit bernapas
·
Mulut
yang kecil dengan lidah yang tebal dan pangkal mulut yang cenderung dangkal yang
mengakibatkan lidah sering menjulur keluar
·
Bentuk
mata yang miring dan tidak punya lipatan di kelopak matanya
·
Letak
telinga lebih rendah dengan ukuran telinga yang kecil, hal ini mengakibatkan
mudah terserang infeksi telinga
·
Otot
yang lemah (hypotomus) ; mengakibatkan pertumbuhan terganggu (terlambat dalam
proses berguling, merangkak, berjalan, berlari dan berbicara)
·
Pertumbuhan
gigi geligi yang lambat dan tumbuh tak beraturan sehingga menyulitkan
pertumbuhan gigi permanen.
Gejala-Gejala :
1. Anak-anak yang menderita kelainan
ini umumnya lebih pendek dari anak yang umurnya sebaya.
2. Kepandaiannya lebih rendah dari
normal.
3. Lebar tengkorak kepala pendek,
mata sipit dan turun, dagu kecil yang mana lidah kelihatan menonjol keluar dan
tangan lebar dengan jari-jari pendek.
4. Pada beberapa orang, mempunyai
kelaianan jantung bawaan.
Pencegahan
dan penanganan syndrome down
Pencegahan
·
Konseling
Genetik maupun amniosentesis pada kehamilan yang dicurigai akan sangat membantu
mengurangi angka kejadian Sindrom Down.
·
Dengan
Biologi Molekuler, misalnya dengan “ gene targeting “ atau yang dikenal juga
sebagai “ homologous recombination “ sebuah gen dapat dinonaktifkan.
·
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui
amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan.
Penanganan
1.
Penanganan Secara Medis
a.
Pendengarannya : sekitar 70-80 % anak syndrom down terdapat gangguan
pendengaran dilakukan tes pendengaran oleh THT sejak dini.
b.
Penyakit jantung bawaan
c.
Penglihatan : perlu evaluasi sejak dini.
d.
Nutrisi : akan terjadi gangguan pertumbuhan pada masa bayi / prasekolah.
e.
Kelainan tulang : dislokasi patela, subluksasio pangkal paha / ketidakstabilan
atlantoaksial. Bila keadaan terakhir ini sampai menimbulkan medula spinalis
atau bila anak memegang kepalanya dalam posisi seperti tortikolit, maka perlu
pemeriksaan radiologis untuk memeriksa spina servikalis dan diperlukan
konsultasi neurolugis.
2.
Pendidikan
a.
Intervensi Dini
Program
ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberi lingkunga yang
memeadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan untuk latihan motorik kasar
dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa. Selain itu agar ankak mampu
mandiri sperti berpakaian, makan, belajar, BAB/BAK, mandi,yang akan memberi
anak kesempatan.
b.
Taman Bermain
Misal
dengan peningkatan ketrampilan motorik kasar dan halus melalui bermain dengan
temannya, karena anak dapat melakukan interaksi sosial dengan temannya.
c.
Pendidikan Khusus (SLB-C)
Anak
akan mendapat perasaan tentang identitas personal, harga diri dan kesenangan.
Selain itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan dan kemampuan sosial, bekerja
dengan baik dan menjali hubungan baik.
3.
Penyuluhan Pada Orang Tua
1.
Berikan nutrisi yang memadai
a.
Lihat kemampuan anak untuk menelan
b. Beri
informasi pada orang tua cara yang tepat / benar dalam memberi makanan yang
baik
c.
Berikan nutrisi yang baik pada anak dengan gizi yang baik
2.
Anjurkan orang tua untuk memeriksakan pendengaran dan penglihatan secara rutin
3. Gali
pengertian orang tua mengenai syndrom down
a. Beri
penjelasan pada orang tua tentang keadaan anaknya
b. Beri
informasi pada orang tua tentang perawatan anak dengan syndrom down
4.
Motivasi orang tua agar :
a.
Memberi kesempatan anak untuk bermain dengan teman sebaya agar anak mudah
bersosialisasi
b.
Memberi keleluasaan / kebebasan pada anak unutk berekspresi
5.
berikan motivasi pada orang tua agar memberi lingkunga yang memadai pada anak
a.
Dorong partisipasi orang tua dalam memberi latihan motorik kasar dan halus
serta pentunjuk agar anak mampu berbahasa
b. Beri
motivasi pada orang tua dalam memberi latihan pada anak dalam aktivitas
sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar