Kamis, 14 April 2016

Resensi buku dakwah ala nabi

Nama              : Intan Dwi Arini
NIM                 : 15250084
Prodi                : IKS/C

debat2-500x500.jpg (321×500)
Identitas Buku
 Judul               : Beradu Argumen Sesuai Koridor Syariat Islam                                                                               
Nama Penulis  : MR. Kurnia
Tebal Buku      : 162 Halaman
Penerbit          : Al Azhar Freshzone Publishing
Tahun Terbit   : 2015
Cetakan Ke      : 2
No. ISBN          : 978-602-7986-39-8
Harga Buku     : Rp. 27.000,-
Ulasan
            Buku ini dirancang untuk membantu seorang muslim atau pengemban dakwah sebagai rambu-rambu agar pada saat  dituntut harus berdebat, debat tersebut tetap berada pada koridor syariat Islam. Buku ini juga membahas bagaimana cara debat nabi saw dan juga para nabi sebelumnya. Di dalam buku ini anda juga akan mendapat cara-cara debat yang elegan, yang tidak melanggar syariat tetapi juga bisa mengalahkan kebatilan. Satu lagi ada beberapa nasehat tokoh agama, bagaimana jika debat kita harus mengalami kekalahan.
            Apa yang ada di benak pembaca mendengar kata “debat”? Konotasinya kebanyakan adalah negatif. Padahal tidak selamanya debat itu negatif. Debat merupakan suatu cara untuk merobohkan kebatilan sekaligus menunjukkan kebenaran. Debat  dalam Islam bukanlah untuk popularitas diri atau sekedar menghabiskan waktu untuk kepuasan intelektual.
            Secara umum, buku ini memaparkan cara berdiskusi atau berdebat sesuai yang dicontohkan nabi saw. Agar diskusi atau debat bersifat produktif dan mengarah pada debat dengan cara baik, bukan debat dengan cara batil. Secara praktis, ada dua hal  yang harus dikuasai oleh siapapun yang berdiskusi atau berdebat agar apa yang dilakukan bersifat produktif. Kedua hal tersebut adalah kematangan jiwa dan kematangan berpikir. Kedua kematangan inilah yang akan menghasilkan diskusi atau debat baik secara pemikiran serta tenteram dan ikhlas dalam perasaan. Maka bagi setiap muslim, khususnya pengemban dakwah, sebelum berdiskusi atau berdebat dengan pihak lain harus terlebih dahulu memiliki kedalaman pemahaman Islam.
            Debat secara praktis dilakukan oleh para nabi. Untuk itu, dalam buku ini bab pertama menjelaskan Apa Debat itu?. Bab kedua mengkaji pemahaman Debat Menurut Al-Qur’an.  Sedangkan bab ketiga mengenai kajian seputar debat praktis oleh para nabi dibahas dalam bab Debat Para Nabi. Rasulullah saw pun sering berdebat. Ternyata debat-debat beliau memiliki karakteristik umum yang selalu dilakukannya. Kajian perkara ini disajikan dalam bab Metode Debat Nabi. Sedangkan empat bab terakhir menyajikan kedua kematangan, yaitu kematangan jiwa dan kematangan berpikir.
Kelebihan buku
  1. Memiliki pembahasan yang singkat namun mudah dipahami.
  2.  Ditulis berdasar sumber yang dapat dipercaya, karena banyak contoh yang diambil dari ayat-ayat yang ada di dalam alqur’an. “Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Qs an-Nahl (16) : 125).
  3. Banyak nasehat yang bisa didapatkan dan kata-kata motivasi dari penulis. “ Lalu, introspeksilah! Belajar lagi!”.
  4. Menjelaskan poin-poin penting yang harus dilakukan jika argumentasi kita mengalami kekalahan.
  5. Dalam menjelaskan opini penulis selalu dipaparkan pula mengenai fakta-fakta yang ada dalam masyarakat, dan dipertegas menggunakan ayat-ayat yang ada di dalam alqur’an membuat pembaca yakin akan buku ini.
Kekurangan buku
  1. Banyak menggunakan kata-kata kias yang sulit dipahami. “Debat kusir”.
  2. Gambar ilustrasi yang digunakan masih kurang sehingga memungkinkan terjadi kepenatan saat membaca.
  3. Nasehat dalam buku ini harus dianalisis karena minimnya pemaparan langsung sejumlah ahli. “ Kendaraan yang engkau pakai telah melalaikanmu terhadap keberadaan tersebut” Nasehat Imam Syafi’i r.a.


Saran

            Banyak hal positif yang bisa didapatkan dalam buku ini, maka buku ini baik dan layak dibaca untuk orang muslim usia 15 sampai dengan dewasa. Mulai dari siswa SMA, mahasiswa, dan khususnya bagi pengemban dakwah agar tidak keluar dari koridor syariat Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar